LAPORAN PENELITIAN
PERKECAMBAHAN
KACANG HIJAU DAN JAGUNG
DI SUSUN OLEH :
ELIS NURUL HASANAH ( 10 )
NINING SAGITA ( 22 )
SHAFIRA YUSTIANITA ( 25 )
XII IPA 3
SMA NEGERI 1
TEGAL
2012 / 2013
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala kebesaran dan limpah dan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan percobaan berjudul “ Laporan Perkecambahan Kacang
Hijau dan Jagung ”.
Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk menemukan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan biji kacang hijau dan mengetahui faktor yang mempengaruhi biji kacang hijau untuk berkecambah.
Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pengajar Mata Pelajaran Biologi kelas XII IPA 3 yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan percobaan ini. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini.
Dalam penyusunan laporan percobaan ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat.
Serta akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan Yanga Maha Esa selalu membalas budi baik anda semua.
Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk menemukan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan biji kacang hijau dan mengetahui faktor yang mempengaruhi biji kacang hijau untuk berkecambah.
Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pengajar Mata Pelajaran Biologi kelas XII IPA 3 yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan percobaan ini. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini.
Dalam penyusunan laporan percobaan ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat.
Serta akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan Yanga Maha Esa selalu membalas budi baik anda semua.
Tegal , 10 Agustus 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Teori
Salah satu ciri organisme adalah
tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas kehidupan ini tidak dapat dipisahkan
karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan
ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversibel. Irreversibel maksudnya
tidak dapat kembali pada keadaan awal. Sedangkan perkembangan adalah proses
menuju kedewasaan. Pertiumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa
tahapan,yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder. Perkecambahan merupakan proses munculnya tanaman kecil
dari dalam biji. Untuk itu perlu diketahui bagaimana proses perkecambahan itu
terjadi beserta kondisi-kondisi pada kecambah yang diberikan oleh faktor-faktor
penyebab perkecambahan.
1.2 Tujuan
Percobaan
Percobaan
ini diadakan untuk
·
Membedakan dua macam perkecambahan
·
Mengetahui perbedaan perkecambahan pada biji kacang
hijau dan jagung yang ditempatkan di sinar matahari dengan yang tidak
ditempatkan di sinar matahari
·
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi biji kacang
hijau dan biji jagung untuk berkecambah
1.3 Manfaat
Percobaan
Manfaat dari
penelitian ini antara lain
·
Dapat membedakan dua macam perkecambahan
·
Dapat mengetahui perbedaan perkecambahan pada biji
kacang hijau dan jagung yang ditempatkan di sinar matahari dengan yang tidak
ditempatkan di sinar matahari
·
Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi biji
kacang hijau dan biji jagung untuk berkecambah
1.4 Rumusan Masalah
·
Apakah ada perbedaan tipe perkecambahan antara biji
kacang hijau dan biji jagung ?
·
Apakah perbedaan perkecambahan biji kacang hijau dan
biji jagung yang ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari dengan yang
tidak terkena sinar matahari ?
·
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan
dan pertumbuhan biji kacang hijau dan jagung ?
1.5 Hipotesis
·
Ada perbedaan tipe perkecambahan antara biji kacang
hijau dan biji jagung
·
Pertumbuhan pada sisi tumbuhan yang disinari oleh
matahari akan terjadi secara lambat dan untuk tanaman yang diletakkan di tempat
yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari
batangnya sangat lemah dan warnanya cenderung pucat kekuningan.
·
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan dan
pertumbuhan biji kacang hijau dan jagung antara lain :
Faktor eksternal : cahaya matahari, suhu, air, pH
tanah, kelembaban
Faktor internal :
gen dan hormon
1.6 Variabel Pengamatan
Variabel bebas :
cahaya matahari
Variabel terikat : perkecambahan biji kacang hijau dan jagung
Variabel
kontrol :
biji kacang hijau, biji jagung, gelas aqua, kapas, air
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1.
Landasan Teori
2.1.1. Tahapan
Pertumbuhan
Pertumbuhan
pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti
dengan pertumbhan primer dan sekunder.
1.
Perkecambahan
Awal perkecambahan dimulai dengan
berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada
tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai.Perkecambahan sering
dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan
terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh
ke bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan
munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan
makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada
biji yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar
lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon
merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan,
tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi
perkecambahan. Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat
secara imbibisi. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan
memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio
sehingga biji melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna
bahan-bahan yang disimpan disimpan pada kotiledon, dan nutrient-nutriennya
dipindahkan kebagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam
pencernaan cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase dan protease.
Hormon giberelin berperan penting untuk aktivasi dan mensintesis enzim-enzim
tersebut.
Perkecambahan
biji ada dua macam yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah
perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini
disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan
kotiledon terdorong ke permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau
(Phaseolus radiatus) dan kacang tanah (Arachis hypogaea).
Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan
kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan
memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan
muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada
perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays),
dan padi (Oryza sativa).
Pertumbuhan pada tanaman dibedakan menjadi pertumbuhan primer
dan pertumbuhan sekunder.
2.
Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan
primer adalah pertumbuhan yang disebabkanoleh kegiatan titik tumbuh
primer. Pertumbuhan primer pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian tertentu
saja yaitu pada bagian yang aktif membelah dan tumbuh. Bagian tersebut disebut
jaringan meristem. Pada jaringan meristem terdapat bagian titik tumbuh akar dan
titik tumbuh batang yang telah mulai terbentuk sejak tumbuhan masih berupa
embrio.
Pertumbuhan
primer adalah pertumbuhan memanjang akibat aktivitas mereistem apical (jaringan
yang ada diujung akar dan dan ujung batang). Titik tumbuh batang terdapat pada
tumbuhan yang memiliki kuncup atau tunas. Pertumbuhan
primer menyebabkan batang dan akar bertambah panjang.
Pertumbuhan
primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah
yaitu:
a. Daerah
pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar.
Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)
Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)
b. Daerah
perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan.
Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan
memanjang.
Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan
memanjang.
c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang
sel-selnya
berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan
struktur khusus.
berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan
struktur khusus.
3. Pertumbuhan Sekunder.
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan
oleh kegiatan cambium yang bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder
menyebabkan diameter batang bertambah besar. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi
pada dikotil dan gymnospermae. Aktivitas pembelahan cambium mengarah kea rah
luar dan dalam. Aktivitas cambium ke dua arah mengakibatkan bertambah tebal dan
besar diameter batang.
2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada
tumbuhan
Pertumbuhan pada tumbuhan, baik tumbuhan tingkat rendah
maupun tingkat tinggi, secara umum dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor
dalam.
1. Faktor eksternal/lingkungan
Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali
hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:
•Air dan mineral
•Kelembaban.
•Suhu
•Cahaya matahari
•nutrisi
2. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang melibatkan hormon
dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Di bawah
ini merupakan macam-macam hormon pada tumbuhan.
1). Auksin
2). Giberelin
3).Sitokinin
4). Gas Etilen
5).AsamAbsisat
6).Kalin :
6).Kalin :
a.Rhizokalin: merangsang pembentukan akar
b.Kaulokalin: merangsang pembentukan batang
c.Anthokalin: merangsang pembentukan bunga
d.Filokalin: merangsang pembentukan daun
2.1.3.
Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan Tumbuhan:
Cahaya
matahari bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya
digunakan untuk proses fotosintesis.Cahaya juga berperan dalam proses
pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor)
pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi
auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang
diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi. Intensitas
pencahayaan atau penyinaran yang berbeda akan menghasilkan macam pertumbuhan
tumbuhan yang berbeda. Respons tumbuhan terhadap panjang penyinaran yang
berariasi disebut fotoperiodisme. Respons itu meliputi dormansi (masa tidur yang
bertujuan mengatasi masa/musim yang tidak menguntungkan untuk tumbuh),
pembungaan, perkecambahan, dan perkembangan batang serta akar.
BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1. Metode
Penelitian
Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen.
3.1.1. Alat dan bahan
Alat:
- 4 Gelas Aqua
Bahan:
- Biji Kacang hijau (Phaseolus radiatus)
- Biji Jagung
- Kapas
- Air
3.1.2. Langkah
kerja
- merendam biji kacang hijau dan biji jagungselama satu
malam di dalam air. Hal ini dimaksudkan untuk memecahkan dormansi biji
yang akan ditanamkan.
- meletakkan 4 biji jagung dan kacang hijau pada
masing-masing gelas aqua yang sudah diisi kapas
- menyirami setiap hari.
- melakukan pengamatan selama kurang lebih 10 hari.
3.2 Tempat
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di rumah anggota kelompok
peneliti secara terpisah dilanjutkan di ruang kelas XII IPA 3.
3.3 Waktu
Penelitian
Penelitian berlangsung kurang lebih selama 10 hari.
3.4. Objek
Penelitian
Objek penelitian adalah kacang hijau (Phaseolus
radiatus) dan jagung (Zea Mays).
BAB IV
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian
4.1.1 Tabel
hasil penelitian
Tabel 1 : Hasil percobaan pertumbuhan kacang hijau di
tempat terang dan di tempat gelap
Klasifikasi
|
Biji Kacang
Hijau
|
|
Terang
|
Gelap
|
|
Warna
|
Hijau tua
|
Hijau pucat
|
Tinggi
|
±
21 cm
|
± 26 cm
|
Jumlah daun
|
2
|
2
|
Kekuatan batang
|
Kuat
|
Kurang kuat
|
Tabel 2 : Hasil percobaan pertumbuhan jagung di tempat
terang dan di tempat gelap
Klasifikasi
|
Biji
Jagung
|
|
Terang
|
Gelap
|
|
Warna
|
Hijau tua
|
Hijau pucat
|
Tinggi
|
± 10 cm
|
± 14 cm
|
Jumlah ruas batang
|
3
|
3
|
Kekuatan batang
|
Kuat
|
Kurang kuat
|
Tabel 3 : Hasil percobaan perbandingan pertumbuhan kacang
hijau dan jagung
Perkecambahan
|
Letak Kotiledon
|
Kacang Hijau
|
Atas
|
Jagung
|
Bawah
|
4.2 Pembahasan
Pertumbuhan
pada sisi tumbuhan yang disinari oleh matahari akan terjadi secara lambat
karena adanya hormon auksin dihambat oleh matahari, tetapi sisi tumbuhan yang
tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya menjadi sangat cepat karena
kerja auksin yang tidak dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan
ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang
disebut fototropisme. Untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang gelap
pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya
sangat lemah dan warnanya cenderung pucat kekuningan. Hal ini
disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh matahari. Sedangkan
untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang terang tingkat pertumbuhannya
sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di tempat
gelap, tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan,
hal ini karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari.
Perbandingan
laju perkecambahan pada tabel 1 dan 2 menyatakan proses pertumbuhan yang
dialami oleh kecambah yang diletakkan di tempat terang berlangsung lambat. Hal
ini dipengaruhi beberapa factor yaitu faktor dari dalam dan faktor dari
luar. Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun
faktor yang lain ikut mempengaruhi.
Kecambah
yang tumbuh di tempat gelap mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya,
auksin merangsang perpanjangan sel-sel sehingga kecambah di tempat gelap tumbuh
lebih panjang namun dengan kondisi pucat kekuningan karena kekurangan klorofil
, kurus, dan daunnya tidak berkembang, sedangkan pada kecambah yang tumbuh di
tempat terang mengalami hal sebaliknya. Dalam keadaan banyak cahaya, auksin
mengalami kerusakan sehingga pertumbuhan kecambah terhambat. Laju tumbuh
memanjang pada kecambah tersebut dengan segera berkurang sehingga batang
lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna
hijau.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor
cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi.
Ditinjau dari faktor cahaya,
dibuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan di daerah berintensitas cahaya
kurang atau gelap akan memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan
dengan kacang kedelai yang diletakkan di tempat berintensitas cahaya banyak
atau terang. Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi sedikit
atau tanpa cahaya matahari akan merangsang perpanjangan sel-sel pada titik
tumbuh primer. Namun, kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang
kedelai dengan pengaruh cahaya lebih banyak yaitu tumbuh lebih kokoh, daun
berkembang sempurna, dan berwarna hijau namun batang lebih pendek.
5.2. Saran
1. Sebelum
penanaman , terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah dormansi biji
itu sendiri. Jadi, sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar berhasil
memecahkan dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih
dapat diminimalisir.
2. Memilih
biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian.
3. Kondisi pencahayaan lebih dimaksimalkan baik
penempatan di tempat terang maupun gelap.
DAFTAR
PUSTAKA
Riandri, Henny,2009. Theory and Application of
Biology 3 for Grade XII of Senior High School and Islamic Senior High School.
Solo: Bilingual.
Sudjadi, B dan Laila, Siti. 2007. BIOLOGI
3A Sains dalam kehidupan. Surabaya: Yudhistira.
Zhamal, 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap
Pertumbuhan Biji Kacang Hijau. Http://catatanzhamal.blogspot.com/
www.wikipidia.org.id
0 komentar:
Posting Komentar